Page view: 3583 times

I Can Read merupakan lembaga pendidikan yang menspesialisasikan diri dalam pengembangan program-program bahasa Inggris dan sangat memperhatikan kebutuhan anak dan berfokus pada hasil. I Can Read didirikan di Australia pada tahun 2000 dan kemudian berkembang di Singapore pada tahun 2002. Hingga saat ini I Can Read telah melayani sekitar 80.000 klien yang tersebar lebih dari 55 center di 7 negara.
Saat ini, I Can Read memiliki tujuh cabang di Jakarta, yakni Puri Indah, Bumi Serpong Damai, Bintaro, Sunter, Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah dan Menteng.
Saat ini, I Can Read memiliki tujuh cabang di Jakarta, yakni Puri Indah, Bumi Serpong Damai, Bintaro, Sunter, Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah dan Menteng.
Dengan tim pengajar yang mendapatkan pelatihan langsung dari pakarnya dan didukung dengan sistem yang efektif dan mudah diterapkan, I Can Read telah menjadi "the literacy specialist for preschoolers to adults"
Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa intenasional yang perlu dikuasai. Namun begitu, terkadang proses pembelajaran yang diberikan pada anak kerap berupa hafalan. Padahal, hafalan lebih mudah dilupakan ketimbang pemahaman. Bagaimana solusinya?
Menurut Tony Earnshaw dan Annabel Seargeant, pakar psikologi pendidikan berkebangsaan Australia, terdapat 44 bunyi dalam bahasa Inggris, 26 bunyi diantaranya merupakan bunyi alphabet secara umum dan sisanya merupakan variasi bunyi.
Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa intenasional yang perlu dikuasai. Namun begitu, terkadang proses pembelajaran yang diberikan pada anak kerap berupa hafalan. Padahal, hafalan lebih mudah dilupakan ketimbang pemahaman. Bagaimana solusinya?
Menurut Tony Earnshaw dan Annabel Seargeant, pakar psikologi pendidikan berkebangsaan Australia, terdapat 44 bunyi dalam bahasa Inggris, 26 bunyi diantaranya merupakan bunyi alphabet secara umum dan sisanya merupakan variasi bunyi.
Hal itu tentu saja menyulitkan, apalagi jika proses pembelajarannya dilakukan dengan hafalan. Karenanya, selama dua dekade terakhir Tony dan Annabel melakukan penelitian tentang penyebab anak-anak yang mengalami kesulitan membaca dan menciptakan program pembelajaran membaca dan menulis bahasa Inggris yang sistemanik, sehingga mudah diterapkan bernama ’I Can Read’.
"Pengucapan beberapa kata dalam Bahasa Inggris sangat berbeda. Sistem I Can Read tidak menggunakan sistem menghafal, tapi melatih anak-anak menjadi lebih peka terhadap 44 bunyi yang sangat penting untuk membangun kemampuan dasar membaca anak-anak dalam bahasa Inggris," terang Tony dalam jumpa pers ’I Can Read’ di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Diterangkan Tony, adanya sistem ini membuat anak-anak mengenali kata yang dimulai dengan bunyi yang sama walau hurufnya berbeda. "Dengan bantuan ’kartu pengkodean’, anak bisa mencari tahu bagaimana membaca sebuah kosa kata yang baik dan benar tanpa bantuan orangtua. Hal ini tentu saja bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak," tutur Tony.
No comments:
Post a Comment